Cari Blog Ini

Peningkatan Keterampilan Membaca



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Pemikiran
            Membaca adalah salah satu keterampilan yang memegang peranan penting dalam kehidupan, pada umumnya dan khususnya dalam pendidikan yang modern. siapa yang kurang berminat atau bahkan tidak berminat sama sekali untuk membaca maka akan ketinggalan dalam segala hal, karena dengan menbaca seseorang akan memperoleh pengetahuan lebih banyak tentang segala segi latar belakang, serta manfaat bagi kehidupan manusia. Jika dikaitkan dengan pendidikan modern, sangatlah besar pengaruhnya.  
Dalam perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat seperti sekarang ini terasa sekali bahwa kegiatan membaca boleh dikatakan tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia. Berbagai informasi sebagian besar disampaikan melalui media cetak, dan bahkan yang melalui lisan pun bisa lengkapi dengan tulisan atau sebaliknya. Oleh karena itu, terdapat kemungkinan suatu saat kegiatan membaca akan menjadi kebutuhan hidup sehari-hari seperti yang terdapat dinegara-negara maju. Disisi lain keterbatasan waktu dan selalu dihadapi oleh manusia tiu sendiri. Hal itu didasarkan pada adanya kenyataan arus informasi berjalan begitu cepat, kesibukanmanusia begitu cepat , kesibukan manusia sangat banyak, sehingga waktu yang tersedia untuk membaca sangat terbatas. Padahal, kegiatan membaca untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi tersebut mutlak diperlukan.
            Oleh karena itu, sebenarnya kini manusia dihadapkan pada problema bagaimana mengatasi keterbatasan waktu itu, dan dapat membaca dalam waktu yang relatif singkat, namun dapat memperoleh informasi yang semaksimal. Dengan pernyataan lain, persoalan adalah bagaimana melakukan kegiatan membaca secara efektif sehingga waktunya tidak banyak terbuang. Untuk itu, salah satu  cara yang dapat kita tempuh adalah berlatih membaca secara krisis untuk meningkatkan diri. Adapun bahan yang dapat berupa  bacaan apa saja, misalnya berita, petunjuk, dialog, sampai pada wacana karya ilmiah.
Pengajaran bahasa indonesia di SD, mengacu pada KBK atau KTSP. Keterampilan yang di kembangkan mencangkup empat keterampilan, yakni (1). Menyimak dan mendengatkan;  (2) Berbicara; (3)Membaca; (4)Menulis.
            Saat ini banyak siswa SD yang masih belum lancar dalam membaca maka, salah satu program pemerintah adalah pemerataan dibidang pendidikan. Pendidikan telah menjadi suatu bagian dari kebutuhan manusia. Untuk mencapai jenjang pendidikan yang lenih tinggi, manusia berusaha belajar ( untuk menambah pengetahuan). Dalam proses belajar itu diperlukan “ membaca” sebagai salah satu untuk mencapai agar memperoleh hasil belajar yang baik.
            Sehubungan dengan uraian tersebut diatas, maka penulis merumuskan makalah ini dengan judul “ Peningkatan Keterampilan Membaca”.  
1.2  Rumusan Masalah
            Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa masalah yang dapt penulis rumuskan dan dibahas dalam makalah ini adalah.
1.      Apa hakikat dan pengertian membaca?
2.      Apa yang dimaksud dengan keterampilan membaca?
3.      Kegiatan apa saja yang ada dalam pembelajaran membaca?
4.      Bagaimana pengajaran dalam  pembelajaran membaca?
5.      Apa Tujuan Membaca ?
6.      Apa tujuan pembelajaran membaca?




1.3  Tujuan
            Penulisan makalah dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang duharapkan bermanfaat. Secara terperinci, tujuan makalah ini adalah :
1.      Mengetahui hakikat dan pengertian dari membaca.
2.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan keterampilan membaca
3.      Mengetahui pengajaran dalam pembelajaran membaca.
4.      Mengetahui Tujuan dari membaca
5.      Mengetahui Tujuan pembelajaran dan pengajaran membaca.                

 

BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Hakikat dan Pengertian Membaca
Dalam pengertian yang umum membaca sama dengan berbahasa, berbahasa berarti berkomunikasi. Membaca adalah suatu proses yang di lakukan serta dipergunalan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis media kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas , dan agar kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.
Membaca adalah interaksi dengan bahasa yang sudah dialih kodekan dalam tulisan, orang tersebut di pandang memiliki keterampilan membaca. Apabila itu dihubungkan dengan siswa di SD, berarti tujuan pembelajaran membaca adalah agar siswa memiliki keterampilan berinteraksi dengan bahasa yang dialih kodekan dalam tulisan tersebut adalah teks.
Proses membaca terdiri dari beberapa aspek (1) aspek sensori, yaitu kemampuan untuk memahami symbol-simbol tertulis, (2) aspek perceptual, yaitu kemampuan untuk menginterpretasikan apa yang dilihat sebagai symbol, (3) aspek schemata, yaitu kemapuan menghubungkan informasi tertulis denga struktur pengetahuan yang telah ada, (4) aspek berfikir, yaitu kemampuan membuat inferensi dan evaluasi dari materi yang dipelajari, dan (5) aspek afektif, yaitu yang berkenaan dengan minat pembaca yang berpengalaman terhadap kegiatan membaca.
Metode global timbul sebagai akibat adanya pengaruh aliran psikologi gestalt, yang berpendapat bahwa suatu kebuLatan atau kesatuan akan lebih bermakna dari pada jumlah bagian-bagiannya
2.2  Keterampilan Membaca

Keterampilan berbahasa ada empat. yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Membaca dapat dilihat sebagai suatu proses dan sebagai hasil. Membaca sebagai suatu proses merupakan semua kegiatan dan teknik yang ditempuh oleh pembaca yang mengarah pada tujuan melalui tahap-tahap tertentu (Burns, 1985). Kegiatannya dimulai dari mengenali huruf, kata, ungkapan, frasa, kalimat dan wacana, serta menghubungkannya dengan bunyi dan maknanya (Anderson, 1986). Sejalan dengan itu, Kridalaksana (1993 : 135). Menyatakan bahwa membaca adalah “ keterampilan mengenali dan memahami dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengajaran atau pengajaran keras-keras”. Kegiatan membaca dapat bersuara, dapat pula tidak bersuara.
Pembaca harus mengenali konsep, dan kosa kata, serta latar yang terdapat dalam bacaan (Burns, 1985). Model membaca sebagai proses memperoleh pemahaman ada tiga, yaitu bawah ke atas (bottom up), atas ke bawah (top-down), dan interaktif (interactive) (Ulit, 1995). Proses pemahaman bottom up dilakukan dengan memahami kata, frasa, kalimat, paragraph dan wacana. Proses pemahaman top down dilakukan melalui pemahaman wacana secara utuh yang bersifat prediktif kemudian ditelaah makna paragraph, kalimat, frasa dan kata.  
Dari uraian secara singkat tentang proses membaca tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan  membaca dengan (a) pengenalan huruf atau aksara, (b) bunyi dari huruf atau rangkaian huruf, dan (c) makna atau maksud, dan (d) pemahaman terhadap makna atau maksud berdasarkan konteks wacana.
Membaca sebagai hasil, berupa dicapainya komunikasi pikiran dan perasaan penulis dengan pembaca. Komunikasi itu terjadi karena terdapat kesamaan pengetahuan dan asumsi antara pembaca dan penulis. Komunikasi yang terjadi bergantung pada pemahaman yang dirasakannya melalui semua proses membaca. Oleh karenanya, membaca sering disebut proses konstruktif (menyusun gagasan atau maksud penulis).
Pemahaman itu sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan pengetahuan pembaca. Pembaca yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas akan berpeluang lebih besar untuk dapat mengembangkan pemahaman kata dan konsep bacaaan daripada yang lainnya (Burns, 1985). Hal tersebut didasari oleh adanya asumsi bahwa penulis pun mengungkapkan alur berpikir tertentu, dan mengikuti aturan bahasa yang berlaku. Hakuta (1986) secara metaforis menyatakan dalam kaitannya dengan tulisan, bahwa kata tanpa pikiran merupakan sesuatu yang mati, dan pikiran tanpa kata-kata tinggal bayangan.

2.3  Teori Pengajaran Membaca
Pelajaran membaca disekolah dasar adalah beberapa macam yaitu membaca teknik, membaca dalam hati, membaca bahasa, membaca fustaka, membaca cepat dan membaca indah. Membaca tersebut ada yang bertujuan untuk kelancaran membaca, menemukan isi bacaan, merasakan keindahan bacaan.
Jenis-jenis bacaan:
1.      Membaca teknik
Pelajaran membaca teknik ini mencakup dua hal yaitu pengajaran membaca dan pengajaran membacakan. Pengajaran membaca yang dimaksud yaitu aktifitas tersebut untuk keeperluan siswa itu sendiri dan pihak lain. Pembaca bertanggung jawab atas lau atau informasi kalimat, lafal kata, kesenyapan, ketepatan tekanan suara. Bagi penyimak atau pendengarnya lebih bertangung jawab terhadap isi bacaan karena mereka ini dipihak berkepentingan terhadap aktifitas pembaca.


Perbedaan membaca teknik dengan membaca dalam hati, yaitu:
a.       Membaca teknik sudah dapat dimulai ketika anak-anak masih duduk dikelas satu. Bobot bahan yang diberikan hendaknya mendapat pertimbangan yang matang dari para guru. Membaca dalam hati baru dapat dimulai pada anak sekolah dasar yang telah duduk dikelas 3.
b.      Membaca dalam hati disiapkan untuk kelompok orang-orang yang telah dewasa, membaca teknik lebih banyak diberikan pada siswa yang masih duduk dalam taraf belajar membaca.
c.       Membaca dalam hati yang aktif bekerja adalah mata dan ingatan sedangkan membaca teknik disamping mata dan ingatan masih ditambah lagi satu saran yaitu mulut, sebagai penghasil suara.
d.      Frekuensi (jumlah) pemberian pembelajaran membaca dalam hati semakin tinggi kelas yang diduduki oleh anak-anak semakin banyak diberikan. Sebaliknya, dengan pemberian pelajaran membaca teknik semakin tinggi kelas yang diduduki oleh anak-anak semakin berkurang.
e.      Membaca teknik dapat dilakukan untuk kepentingan orang lain. Membaca dalam hati hanya untuk  kepentingan membaca sendiri.
f.        Perolehan bacaan lebih banyak yang dilaksanakan dengan membaca dalam hati dari pada yanv dilaksanakan dengan pembaca teknik.

2.      Membaca Dalam Hati
Pada hakikatnya merupakan kegiatan membaca bagi orang yang telah dewasa, kebiasan membaca yang mereka lakukan bukan lagi membaca nyaring atau pembaca bersuara tetapi  membaca dalam hati. Jenis membaca ini, melibatkan dua sarana kelengkapan hidup setiap manusia yaitu mata dan ingatan. Materi membaca dalam hati disekolah dasar bertujuan untuk mendapatkan informasi dari suatu bacaan, dengan memahami isi bacaan secara tepat dan cermat.
Beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh pembaca dalam hati, yaitu:
a.       Bacaan dilaksanakan tanpa adanya suara, tanpa gerak-gerakan bibir
b.      Bacaan dilaksakan tanpa adanya gerak-gerakan kepala, misalnya mengangguk-angguk karena puas
c.       Jangan memikirkan isi bacaan, seandainya isi tersebut tidak berkenaan hati.
d.      Pembaca memahami isi bacaan dilakukan secara atau dalam hati.
e.      Pembaca hendaknya berkonsentrasi baik fisik dan mentalnya.

3.      Membaca Bahasa
Pelajaran ini mempunyai kesamaan membaca dengan dalam hati, dalam hal tidak bersuaranya suatu aktifitas membaca itu dilaksanakan pelajaran ini sudah dapat diberikan dikelas 3 sekolah dasar. Tujuan dalam membaca bahasa adalah agar sekolah dasar semakin bertambah pengetahuannya tentang seluk beluk  bahasa Indonesia.
Tujuan membaca bahasa
Dari pelajaran membaca ini siswa diharapkan akan bertambah wawasannya dalam hal:
a.       Pengetahuan kosa kata bahasa Indonesia
b.      Pengetahuan yang menyangkut tata bentukan kata (morfologi)
c.       Pengetahuan yang menyangkut tata kalimat bahasa Indonesia (sintaksis)
d.      Pengetahuan yang menyangkut masalah tata tulis bahasa Indonesia
e.      Dapat menanggapi dan menganalisis informasi yang tersusun oleh beberapa kalimat kemudian membentuk suatu wacana.




4.      Membaca Pustaka
Disekolah dasar diberi mata pelajaran membaca pustaka. Mata pelajaran ini berguna untuk menambah informasi bebrapa bidang ilmu pengetahuan yang tidak mereka peroleh dibangku sekolah, mengembangkan wawsan anak-anak atau memberi selingan kepada anak dari bacaan-bacaan yang berat, menikmati keindahan membaca (kasusuatraan). Membaca pustaka itu sebenarnya  adalah buku-buku yang ada atau disediakan oleh perpustakaan. Untuk mengatasi keadaan yang tidak menguntungkan ini, terutama SD yang ada didaerah-daerah, maka guru dapat menganjurkan diluar sekolah.

5.      Membaca Cepat
Bukan berarti jenis membaca yang ingin memperoleh jumlah bacaan atau halaman yang banyak dalam waktu singkat bahan membaca cepat diperoleh dalam buku paket, buku rujukan, buku kumpulan cerita. Hal-hal yang perlu dapat perhatian uru sebelum siswa melakukan membaca cepat ini, ada baiknya guru menyampaikan hal-hal dibawah ini dengan tujuan agar maksud membaca cepat ini tercapai.
1.      Perlunya adanya suasana lingkunan yang tenang
2.      Anak dilatih mempercepat sasaran pandangan mata sehingga dalam waktu yang pendek dapat menjangkau deretan kata yang maksimal
3.      Anak dibiasakan atau dilatih jangan sampai mengeluarkan suara sewaktu membaca cepat
4.      Guru melatih siswa mencari inti bacaan tidak terletak dalam kata-kata, frase, atau kalimat tetapi seandainya atau paling kecil pada suasan alinea (paragraf)
5.      Siswa agar dilatih selalu meningkatkan perolehan jumlah kata  dalam waktu yang telah ditentukan

6.      Membaca Indah (estetika)
Disebut juga membaca emosional, dinamai demikian sebab menyangkut pada hal-hal yang berkaitan dengan keindahan atau estetika yang dapat menambah emosi atau perasaan dari pembaca atau pendengarnya. Dikelas 3 sekolah dasar pelajaran membaca indah ini sudah dapat dimulai. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelajaran ini adalah siswa dapat memperoleh suatu keindahan yang sumbernya bahasa atau keindahan yang bersumber bacaan. Undur irama, intonasi, ketepatan ucapan memegang peranan yang sangat penting.
Bahan pelajaran membaca indah ialah puisi, prosa lirik, prosa lingkungan kesuastraan, bacaan-bacaan berupa dialog, komik dan dapat juga berupa drama.

2.4  Kegiatan Membaca
     1. Membaca Berita, Petunjuk, Dialog, Iklan dan Pidato
      Berikut ini disajikan wacana berita, petunjuk, dialog, iklan dan pidato. Bacalah baik-baik! Agar kegiatan anda dan bervariasi, setiap selesai membaca satu wacana anda diharapkan melaksanakan tugas yang diminta. 
a.      Membaca berita
Wacana berita biasanya berisi tentang informasi yang mencangkup peristiwa apa yang terjadi, siapa saja yang terlibat dalam peristiwa, dimana tempat terjadinya peristiwa, kapan terjadinya peristiwa, bagaimana atau mengapa peristiwa itu terjadi. 

b.      Membaca Petunjuk
Petunjuk biasanya berisi tentang bagaimana sesuatu harus dilakukan atau dijalankan. Sesuatu tersebut dapat berupa prosedur, dapat pula berupa pilihan prosedur, dapat pula berupa pilihan prosedur, misalnya pembuatan kue, anyaman, pakaian, penggunaan obat-obatan, penggunaan akta tanah. Yang berkaitan pilihan, misalnya, setelah lulus SMA harus melanjutkan studi, kursus, atau bekerja. Dua muda-mudi yang berpacaran ternyata menjumpai masalah yang kemudian dikonsultasikan; informasi yang disampaikan oleh konsultasinya itu biasanya berupa petunjuk atau saran. 

c.       Membaca Dialog
Dialog berasal dari bahasa Yunani, yaitu dia yang berati dua dan legein yang berarti berbicara.Jadi arti dialog adalah dua orang berbicara secara bergantian.Dalam dialog terjadi pertukaran pokok pembicaraan. Komunikator harus mengetahui feedback komunikan dan setelah itu dapat menyampaikan isi pernyataan berupa feedback. Dalam dialog komunkator dapat mengetahui dengan jelas maksud feedback komunikan.

Contoh dasar dari dialog:
Ibu: "Kau harus masuk jurusan sejarah, nak"
Aa : "Ya, Bu"
Ibu: "Kau anak yang manis ya"
Aa : "Ibu bisa saja"
Ibu: "Kau setelah lulus harus segera menikah"
Aa : "Baik Bu"
Ibu: "Nanti ibu carikan jodoh mu"
Aa : "Tidak usa bu, aku bisa cari sendiri"

Dalam contoh percakapan tersebut telah terjadi dialog. Dengan jumlah proses ibu menjadi komunikator sebanyak empat kali dan Aa juga menjadi komunikator sebanyak empat kali. Kemudian Ibu menjadi komunikan sebanayk empat kali dan Aa menjadi komunikan juga sebanyak empat kali.Inilah yang dinamakan dialog, kedua belah pihak sama-sama menentukan pokok pembicaraan dan sama-sama memahami isi pernyataan.

d.      Membaca Iklan
Iklan biasanya berusaha mempengaruhi pembaca atau pendengar yang tujuannya agar pembaca atau pendengar tersebut mengikuti atau melakukan sesuai dengan yang dikehendakinya. Iklan disajikan dengan berbagai macam-macam cara, atau gaya, misalnya membujuk, memberi contoh, menganjurkan atau memberikan informasi saja. Iklan ada yang berupa gambar, tulisan, dan campuran. Gambar iklan bisa bermacam, misalnya gambar produk, manusia logo. Tujuan akhir iklan adalah agar orang lain mau memanfaatkan produk atau jasa yang ditawarkan. 

e.       Membaca Pidato
Pidato merupakan kegiatan lisan, meski kadang-kadang dilakukan dengan membacakan teks yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pidato dapat berisi pengarahan, laporan, penyampaian informasi dan sebagainya bergantung peranan yang ada pada penyampaian pidato. 




2. Membaca karya ilmiah popular berbagai bidang
Karya ilmiah populer berbeda dengan bacaan umum lainnya. Bacaan karya ilmiah popular merupakan sajian secara ilmiah, tetapi menggunakan bahasa yang umum, tidak menggunakan istilah teknis atau istilah bidang keilmuan. Oleh karena itu bacaaan ilmiah populer dapat dipahami oleh pembaca secara umum, tidak harus ahli di bidang ilmu yang dibacanya. Karya Ilmiah terbagi beberapa fokus diantarannya :
A.    Membaca Karya Ilmiah Bidang Seni
B.     Membaca Karya Ilmiah Bidang IPS
C.     Membaca Karya Ilmiah Bidang IPA
D.    Membaca Karya Ilmiah Bidang PPKN
E.     Membaca Karya Ilmiah Bidang Pendidikan Jasmani

2.5 Tujuan Membaca
Tujuan setiap membaca adalah memahami bacaan yang dibacanya. Dengan demikian, pemahaman merupakan paktor yang amat penting dalam membaca.
Guru perlu menciptakan kondisi yang memungkinkan interaksi antara beberapa pihak dapat terjadi. Untuk itu guru perlu membuet perencanaan yang matang
Pembelajaran membaca harus mempunyai tujuan yang jelas, yaitu:   
1.       Menikmati keindahan yang terkandung dalam bacaan
2.       Membaca bersuara untuk memberikan kesempatan kepada siswa menikmati bacaan
3.       Menggunakan strategi tertentu untuk memahami bacaan
4.       Menggali simpanan pengetahuan atau skemata sisiwa tentang suatu topic
5.       Menghubungkan pengetahuan baru dengan skemata siswa
6.       Mencari informasi untuk pembuatan laporan yangakan disampaikan dengan lisan atau tulisan
Arti skemata siswa: kecepatan mata atau kecepatan memahami sesuatu.
Kemampuan membaca 

2.6 Tujuan Pembelajaran dan Pengajaran Membaca      
Seperti Anda ketahui jenjang pendidikan di SD dibagi menjadi dua yaitu kelas rendah dan kelas tinggi. Kelas rendah SD yaitu 1 dan 2, sedangkan kelas tinggi yaitu kelas 3 sampai kelas 6. Kalau tujuan membaca di kelas rendah bersifat mekanis, yang biasanaya disebut Membaca Pemulaan maka tujuan membaca di kelas tinggi merupakan kelanjutan dari membaca di kelas rendah yang biasanya disebut Membaca Lanjut yang penekanannya pada pemahamannya.
Menurut Tarigan membaca di kelas tinggi ini melatih siswa dalam keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skill) yang mencangkup aspek-aspek berikut ini.
1.      Memahami pengertian sederhana
2.      Memahami signifikansi atau makna (antara lain maksud dan tujuan pengarang relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca)
3.      Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk)
4.      Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan

Selanjutnya Henry Guntur Tarigan menjelaskan bahwa membaca di kelas rendah masih bersifat mekanis (mechanical skills) maka aktivitas yang paling sesuai adalah membaca nyaring (mambaca bersuara), sedangkan untuk kelas tinggi ditekankan pada pemahaman (comprehension skill) dan aktivitas yang tepat.
Adapun tujuan pengajaran membaca menurut pendapat Oemar Hamalik ialah :
1.      Memperkaya dan memperkuat pengalaman anak-anak.
2.      Memperluas dan memperbaiki minat dan perasaan membaca.
3.      Memperbesar penyesuaian diri anak kepada lingkungan.
4.      Memberikan kesempatan dalam mengembangkan kecakapan dan minat rekreasi yang berharga.
5.      Mengembangkan perasaan berani dalam menganalisa ide secara kritis.
6.      Membina keterampilan dalam mencari keterangan-keterangan yang diperlukan.
7.      Mengembangkan kecakapan dasar, seperti pengenalan kata-kata, pengertian dan kecakapan membaca.

 

BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Membaca adalah interaksi dengan bahasa yang sudah dialih kodekan dalam tulisan, orang tersebut di pandang memiliki keterampilan membaca. Keterampilan berbahasa ada empat. yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Kegiatan Membaca meliputi Membaca Berita, Petunjuk, Dialog, Iklan, Pidato.
Jenis – jenis Membaca Meliputi : Membaca Tehnik, Membaca dalam hati, Membaca Bahasa, Membaca Pustaka, Membaca Cepat, Membaca Indah.
Tujuan setiap membaca adalah memahami bacaan yang dibacanya. Dengan demikian, pemahaman merupakan faktor yang amat penting dalam membaca.

3.2  Saran

                 Sebaiknya seorang guru memiliki  keterampilan membaca dengan metode yang baik, sehingga dapat mengajarkan siswa bagaimana membaca dengan metode yang baik. Selain itu, guru dituntut meningkatkan keterampilan membaca yang baik agar dapat menyampaikan informasi dengan baik kepada siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon saran dan masukannya agar blog ini dapat terus berkembang.