BAB I
PENDAHULUAN
Menghadapi
era globalisasi dan tantangan dunia pekerjaan yang semakin kompetitif,
mengarahkan murid sedini mungkin mengenal karir merupakan upaya strategis dalam
mempersiapkan generasi yang tangguh.
Mungkin
ada pihak-pihak yang masih meragukan apa tidak terlalu dini memberikan
bimbingan karir di SD, namun dengan tahapan inilah justru karakteristik
perkembangan karir bagi murid SD dapat memberikan wawasan kepada kita semua,
bahwa dalam tahap perkembangan anak ada titik rawan yang dapat diintervensi
sacara efektif.
Berdasarkan latar belakang tersebut
di atas, penulis merumuskan berbagai permasalahan yang akan dibahas, sebagai berikut :
1.
Mengapa
bimbingan karir di SD perlu dilaksanakan?
2.
Apa
tujuan diadakan pelaksanaan bimbingan karir di SD?
3.
Apa
saja tahapan, karakteristik, dan teknik bimbingan karir bagi murid SD?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Selintas
Perkembangan Bimbingan Karir
Secara
kronologis perkembangan bimbingan karir dapat dirangkum seperti berikut:
Antara
tahun 1850 – 1900 bimbingan karir belum mulai diorganisasikan secara memadai
karena factor ekonomi, social, ideology dan kegiatan ilmiah belum memungkinkan
dan belum merasakan perlunya bimbingan karir. Pada akhir abad 19 ini mulai
muncul beberapa tulisan dan kegiatan yang berkaitan dengan bimbingan karir.
Pada tahun 1890, James McKeen Cattell menerbitkan artikelnya yang berjudul Mind
di mana istilah “tes mental” mulai digunakan di dalam iteratur psikologi. Dalam
meramalkam perfomans akademik, Cattell menggunakan tesnya untuk mengukur
kecakapan individu.
Pada tahun 1909, Frank Parson
menerbitkan bukunya yang berjudul Choosing a Vocational, dan dia
mengidentifikasikan tiga variable dasar dalam pengambilan keputusan karir,
yaitu: (1) melindungi, (2) pekerjaan, dan (3) hubungan di antara keduanya.
Tahun 1951 Donald E. super melakukan
serangkaian studi yang membuka bimbingan karir dari keadaan statis yang terarah
kepada pengambilan keputusan dengan pilihan tunggal, pemusatan perhatian yang
berorientasi kepada kontribusi potensial sosiologi dan ekonomi, menuju kepada
bidang dan penempatan studi tentang tingkah laku karir dalam kaitannya dengan
perkembangan manusia.
Pada
tahun 1963, Bordin, Nachman, dan Segal mulai merintis tentang pentingnya
variable kepribadian didalam proses pemilihan dan penyesuaian terhadap
pekerjaan. Dengan menggunakan kerangka rujukan kerja ini, Bordin (1968)
mengembangkan suatu model bimbingan karir di mana dia menggambarkan tentang
bagaimana proses bimbingan karir dapat di pahami yang seringkali merupakan
hubungan yang rumit antara kepribadian dan pengambilan keputusan.
Ada beberapa kecenderungan yang
dirasakan sampai saat ini dalam membantu individu memilih dan melakukan
penyesuain karir. Pendekatan yang paling dominan adalah yang memutuskan diri
pada individu, pekerjaan dan hubungan di antara keduanya. Model ini disebut
model Trait dan factor yang menekankan kepada penggunaan tes dan informasi
jabatan. Pandangan lain menganggap bahwa masalah pemilihan dan penyesuaian
karir adalah masalah kepribadian, baik itu disebut konsep diri maupun
kebutuhan. Prinsip ini dianut oleh pendekatan bimbingan yang berpusat kepada
klien. Kecenderungan lain memandang bahwa pemilihan karir adalah suatu proses
perkembangan yang terbuka sepanjang hidup individu dan hal ini merupakan
kebalikan dari pendekatan prilaku yang menekankan kepada intervensi dalam
proses pilihan dan tidak memperhatikan karir mana yang dipilih individu (isi).
Perkembangan pelaksanaan bimbingan
karir pada SD di Indonesia telah dirintis melalui SD PPSP, kemudian dicoba
dikembangkan di SD lain sebagai pelengkap pelaksanaan bimbingan konseling. Buku
paket bimbingan karir telah dikembangkan oleh Pusat Kurikulum dan Sarana
Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan.
2.2. Pengertian Bimbingan Karir
Istilah karir mungkin sering dikaitkan
dengan oekerjaan atau jabatan. Untuk itu ada baiknya dikenali beberapa istilah
khusus yang berkaitan dengan bimbingan karir, yakni:
a. Karir: keseluruhan pekerjaan yang dialami
seseorang dalam keseluruhan hidupnya. Secara lebih terbatas karir diartikan
sebagai pengalaman kerja di dalam suatu bidang tertentu.
b.
Jabatan: suatu pekerjaan khusus atau kegiatan
kerjaan tertentu.
c.
Perkembangan karir: keseluruhan perkembangan
individu yang menekankan kepada proses persiapan, memasuki dan kemajuan dalam
dunia pekerjaan.
d.
Pendidikan karir: kegiatan yang direncanakan
untuk memberikan pengalaman kepada individu yang akan memberikan kemudahan
perkembangan karir.
Masalah
pekerjaan berbeda dari masalah pribadi tetapi saling berkaitan erat.
Terdapat dua kecenderungan umum dalam
mengartikan bimbingan karir, yaitu yang menekankan keterlibatan variable emosi
dan kepribadian dalam pemilihan karir, dan yang menekankan kepada proses
pengambilan keputusan dalam konteks perkembangan. Kecenderungan pertama
mengartikan bimbingan karir sebagai bantuan kepada individu untuk memilih,
mempersiapkan untuk memasuki dan mengembangkan suatu jabatan. Sedangkan
kecenderungan kedua (Super, 1951) merumuskan pengertian bimbingan karir sebagai
proses membantu seseorang untuk mengembangkan dan menerima gambaran diri secara
terintegrasi dan peranan lainnya dalam dunia kerja, menguji konsep tersebut
terhadap kenyataan, mengkonversikan kedalam kenyataan dengan memberikan
kepuasan kepada diri sendiri dan manfaat bagi masyarakat.
Secara umum bimbingan karir diartikan
sebagai upaya bantuan kepada individu untuk menstimulasi (mendorong) dan
memberikan kemudahan perkembangan karir dalam kehidupannya. Bantuan tersebut
menyangkup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian pekerjaan
(karir).
Didalam sekolah bimbingan karir
dipandang sebagai proses perkembangan yang berkelanjutan dalam upaya membantu
individu mempersiapkan karir melalui intervensi kurikuler yang berkaitan
dengan; perencanaan karir, pengambilan keputusan, pengembangan keterampilan
mengatasi masalah, informasi karir dan pemahaman diri.
Bimbingan karir di SD diarahkan untuk
menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan
pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis
pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif.
Bimbingan karir disekolah dasar juga berkaitan erat dengan upaya membantu
peserta didik memahami apa yang disukai dan tidak disukai, kecakapan diri,
disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Layanan bimbingan karir amat erat
kaitannya dengan tiga layanan bimbingan yang lainnya karena kecakapan-kecakapan
yang dikembangkan di dalam bimbingan belajar, pribadi, maupun social akan
mendukung perkembangan karir peserta didik.
Menurut Miller (1989, dalam Muro &
Kotman, 1995) peranan konselor dalam bimbingan karir adalah membantu murid agar
murid memiliki kesadaran diri, meningkatkan keterampilan diri, seperti dalam
kerja sama, dan memberikan informasi tentang dunia kerja.
2.3. Pentingnya
Bimbingan Karir
Karir
merupakan suatu yang sangat erat hubungannya dengan masalah pribadi. Individu
yang mengalami masalah karir akan mengalami masalah pribadi juga. Bimbingan
karir dipelajaari secara khusus, yang didasarkan kepada nggapan, bahwa:
- Kebutuhan bimbingan karir akan jauh lebih besar daripada kebutuhan akan psikoterapi. Bimbingan karir mencakup suatu individu dari dalam dan luar secara keseluruhan
- Bimbingan karir lebih bersifat terapeutik atau sebagai penyembuhan. Seperti yang dikemukakan oleh Super, bahwa dengan membantu membebaskan ketegangan, mengklarifikasi perasaan, memberikan wawasan, membantu memperoleh sukses, dan mengembangkan perasaan kompeten dalam suatu wilayah penyesuaian jabatan, memungkinkan individu menguasai aspek kehidupan lain secara tepat. Dengan demikian penyesuaian bimbingan karir membawa perbaikan dalam penyesuaian diri secaraa keseluruhan.
- Psikoterapi yang berorientasi kepada perubahan struktur kepribadian harus diikuti oleh bimbingan karir
2.4. Tujuan
Bimbingan Karir di SD
Menuru
Muro dan Kotman (1995:351) Program bimbingan karir di SD difokuskan pada kesadaran diri dan kesadaran
karir (self and career awareness).
Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan
pemahaman peserta didik akan ragamkegiatan dan pekerjaan didunia sekitarnya,
pengembangan sifat positif pada semua jenis pekerjaan orang lain, dan
mengembangkan kebiasaan hidup yang positif.
Secara
operasional, tujuan layanan bimbingan karir di SD adalah:
a.
Mengenal
macam – macam dan ciri – ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang ada
b.
Merencanakan
masa depan
c.
Membantu
arah pekerjaan
d. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan
dan minat dengan jenis pekerjaan
e.
Membantu
mencapai cita – cita
Menurut Bailey dan Nihien
(1989) , bahwa program pengembangan kesadaran karir di tingkat sekolah dasar,
khususnya pada kelas tinggi, hendaknya dikembangkan secara terpadu, dan
mencakup hal – hal berikut :
·
Informasi
yang difokuskan kepada tanggung jawab dan struktur pekerjaan
· Penyediaan
waktu dan kesempatan bagi peserta didik untuk berbagi pengetahuan tentang dunia
kerja dan pengalaman yang diperolehnya dari orang – orang sekitar tentang
berbagai pekerjaan
· Kesempatan
bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan orang – orang yang bekerja di
sekitarnya. Interaksi ini yang menjembatani murid SD dengan dunia kerja
· Kesempatan
bagi peserta didik untuk mengetahui bagaimana dan merasakan pekerjaan atau
profesi yang dipilihnya
·
Kesempatan
bagi peserta didik untuk mengenali peran faktor jenis (gender) dalam pekerjaan.
2.5.
Tahapan
dan Karakteristik Perkembangan Karir Murid SD
Perkembangan karir merupakan
bagian dari perkembangan manusia, karena:
a. Perkembangan
terjadi sepanjang hidup manusia.
b. Perkembangan
individu dipengaruhi oleh factor pembawaan dan lingkungan.
c. Perkembangan
adalah proses yang continue
d. Program
perkembangan karir harus memperhatikan aspek-aspek dominan pada tahap
perkembangan tertentu.
e. Perkembangan
individu mencangkup diferensiasi dan integrasi konsep diri dan persepsi tentang
dunianya.
f. Perkembangan
individual, sehingga adanya keragaman individual program intervensi termaksud
bimbingan karir harus memperhatikan keragaman individual tersebut.
Berikut adalah penjelasan elemen-elemen
perkembangan karir:
a. Kesadaran
diri; yaitu sadar akan diri sendiri, kebutuhan, kekuatan yang menuntut
pengembangan dan pemahaman diri dan identitas diri yang positif yang akan
mempermudah keputusan karir yang efektif.
b. Kesadaran
pendidikan; murid mengenal dan menyadari pentingnya pengembangan keterampilan
dasar dan pengusaan isi pengetahuan sebagai alat pencapaian tujuan karir.
c. Kesadaran
karir: murid menyadari bahwa perkembangan karir berkembang melalui pendidikan
dan pengalaman kerja dan memahami tentang adanya keragaman dunia kerja.
d. Kesadaran
ekonomis; memahami hubungan secara ekonomis antara ekonomi, gaya hidup dan
pekerjaan.
e. Pengambilan
keputusan; menyadari bahwa pengambilan keputusan melibatkan tindakan dalam hal
mengidentifikasikan alternative, memilih alternative yang konsisten dengan
tujuan dan implementasi keputusan tersebut.
f. Kompentensi
awal; mengembangkan keterampilan kognitif yang diperlukan untuk memasuki dunia
karir.
g. Apresiasi
dan sikap; internalisasi karir yang memberikan kepuasan baik secara pribadi
maupun social.
2.6.
Teknik Bimbingan Karir bagi Murid SD
Bimbingan karir di sekolah
dasar dapat dilaksanakan dengan berbagai teknik, seperti: Terpadu dalam KBM,
Paket bimbingan karir, pengamatan, Bacaan dan Nara Sumber. Berikut disajikan
bahasan singkat dari masing-masing teknik.
a.
Terpadu dalam KBM
Teknik
ini merupakan teknik yang paling memungkinkan mengingat pelaksanaan bimbingan
di SD adalah guru. Dalam teknik terpadu, guru hendaknya meneliti materi
kurikulum yang dapat disisipi bimbingan karir.
Untuk memberikan gambaran lebih nyata
bagaimana isi bimbingan karir dapat dipadukan dalam kegiatan belajar mengajar,
berikut ini disajikan sebuah contoh. Seorang guru kelas III bermaksud memadukan
isi bimbingan karir tentang: pemahaman hobi dan cita-cita dalam KBM. Langkah
pertama, mencari mata pelajaran yang relevan, dan ditemukan pada pelajaran 5
bahasa Indonesia. Pelajaran 5 bahasa Indonesia membahas tentang kegemaran dan
anak-anak. Langkah berikutnya adalah membuat satuan layanan bimbingan
konseling.
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI
SD
A.
Topic
bahasan : Pemahaman Hobi dan
Cita-cita
B.
Bidang
bimbingan : Bimbingan karir
C.
Jenis
bimbingan : Bimbingan kelompok
D.
Fungsi
layanan : Pemahaman diri dan
pengembangan
E.
Sasaran
layanan : Siswa kelas III
F.
Uraian
kegiatan :
1.
Kegiatan
awal:
a.
Memeriksa
kehadiran siswa
b.
Memeriksa
peralatan murid, seperti buku bahasa Indonesia, kertas warna kuning dan hijau, gunting, dan lem.
c.
Apersepsi
mengenai kegemaran anak.
2.
Kegiatan
inti:
a.
Guru
mengajak murid untuk membaca pelajaran 5 bahasa Indonesia, tentang kegemaran
Anak-anak (soelaeman, dkk., 1997 : 70-71).
b.
Guru
menempel gambar pohon harapan (cita0cita) pada papan tulis.
c.
Guru
membagikan kertas yang telah diberi pola buah apel.
d.
Guru
menyuruh murid menggunting buah apel pada kertas, masing-masing memperoleh buah
apel, satu warna kuning dan satu lagi warna hijau.
e.
Guru
menyruhkan murid untuk menuliskankegemaran dirinyapada kertas apel warna hiau dan
menuliskan cita-cita pada apel warna kuning. Setelah diisi identiras diri
murid, buah ape lapel ditempel pada pohon harapan.
f.
Guru
bersama murid, mendiskusikan, siapa –siapa yang memiliki kegemaran yang
diperkirakan telah menunjang cita-citanya, dan siapa yang belum.
3.
Kegiatan
akhir:
Siswa
mengerjakan LKS berkenaan dengan kegemaran anak-anak.
4.
Metode
: instruksional
5.
Alat
dan perlengkapan :
a.
Buku
pelajaran bahasa Indonesia,jilid IIIC, LKS damn BAllpoin.
b.
Gunting,
kertas, lem, dan karton yang diberi gambar pohon harapan.
6.
Penilaian
:
a.
Aktivitas
siswa dalam kegiatan
b.
Pemahaman
siswa akan materi bacaan
c.
Pemahan
siswa aklan kegemaran dan cita-citanya
b. Paket
Bimbingan Karir
Paket
bimbingan karir dikemas berupa modul yang masing-masing paket terdiri dari satu
topic dan sub topic pembahasan.
1)
Paket
I: pemahaman diri
Sub
topic yang dibahas dalam paket pemahaman diri adalah; bakat, minat, keadaan
fisik, keadaan social,ekonomo, budaya, cita-cita.
2)
Paket
II: pemahaman lingkungan
· Sub
topic yang dibahas untuk kelas I, dan kelas II: kemungkinan jabatan dan
informasi jabatan, serta informasi pekerjaan.
· Sub
topic yang dibahas untuk kelas III dan IV. Pengantar pemahaman lingkungan,
informasi jabatan, dan wiraswasta.
· Sub
topic yang dibahas untuk kelas V: informasi pendidikan, informasi pembangunan,
kemungkinan jabatan dan wiraswasta.
3)
Paket
III: hambatan dan mengatasi hambatan
Sub
topic yang dibahas khusus untuk kelas V mencakup; prasangka, hambatan dari diri
sendiri, hambatan dari luar.
4)
Paket
IV: hambatan dan Cara mengatasi hambatan
Paket
ini khusus kelas V, sub topic yang dibahas adalah; informasi diri dan
lingkungan, cita – cita dan gaya hidup, rencana untuk masa depan.
2.7. Materi
Bimbingan Karir di SD
a.
Isi
bimbingan karir untuk kelas rendah (I,II,III), mencakup:
·
mengenalkan
perbedaan antar kawan sebaya.
·
menggambarkan
perkembangan diri siswa
·
menjelaskn
bahawa bekeja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan lingkungan.
·
mengenalkan
keterampilan yang dimiliki.
·
menjelaskan
macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekolah.
·
mengenalkan
macam-macam pekejaan yang dilakukan orang dewasa.
·
mengenalkan
kegiatan-kegiatan yang menarik.
· mengenalkan
mengapa oang memilih suatu pekerjaan, dan pilihan itu masih dapt berubah.
·
menjelaskan
bahwa khidupan masa depan dpat direncanakan dari sekarang.
·
mengenalkan
bahwa seseorang dapat memiliki banyak peran.
· menjelaskan
bahwa pekerjaaan seseorang dipengaruhi oleh minat dan kecakapannya.
b.
isi
bimbingan karir untuk kelas tinggi (kelas IV,V.VI):
·
menjelaskan
manfaat mencontoh orang-orang yang berhasil.
·
melatih
siswa menggambarkan kehidupan dimasa yng akan dating.
·
membimbing
diskusi mengenai pekerjaan wanita dengan pria.
·
menjelaskan
jenis-jenis keterampilan yang dikaitkan dengan pekerjaan tertentu.
· melatih
siswa membayangkan hal-hal yang dilakukan kira-kira 25 tahun yang akan datang.
·
membimbing
siswa tentang macam-macam gaya hidup dan pengaruhnya.
·
menjelaskan
pengaruh nilai yang dianut dalam pengambilan keputusan.
· membimbing
siswa untuk memperkirakan bahwa meneladani tokoh panutan dapat mem[pengaruhi
karir.
·
melatih
siswa meencanakan pekerjaan yang cocok dengan dirinya pada masa dewasa nanti.
· membimbing
siswa berdiskusi tentang pengaruhpekejaan orang terhadap kehidupan anak.
·
melatih
murid melihat hubungan antara minat dan kemampuan.
·
mengenalkan
macam-macam untuk menilai kemajuan prestasi.
·
mengenalkan
macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar.
Sekedar bahan pembanding berikut ini disajikan
program bimbingan di SD Florida (1989).
a.
Pengetahuan
diri (self-knowledge)
· Memperoleh
pengetahuan tentang pentingnya konsep pengembangan karir.
·
Mengembangkan
keterampilan untuk berinteraksi dengan yang lain.
·
Mengembangkan
kesadaran pentingnya akan pengembangan
emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir.
b.
Pengembangan
pendidikan jabatan:
·
Mengembangakan
kesadaran akan pentingnya prestasi pendidikan untuk mempeoleh peluang karir
·
Mengembangkan
kesadaran hubungan kerja untuk belajar.
· Mengembangkan kesadaran pentingnya tanggung jawab dalam
melakukan hubungan antar pribadi, memiliki kebiasaan bekerja dengan sebaik-baiknya,
dan peluang karir
·
Memperoleh
keterampilan dalam memahami dan menggunakan informasi karir.
· Memperoleh
kesadaran bagaimana hubungan karir terhadap kebutuhan dan fungsi masyarakat.
·
Perencanaan
dan eksplorasi karir
· Mengembangkan
kesadaran hubungan antar peran kehidupan, gaya kehidupan dan karir.
·
Mengembangkan
kesadaran perbedaan pekerjaan dan perubahan peran jenis kelamin.
BAB III
PENUTUP
Teknik bimbingan karir di SD dapat
difariasikan dari yang terpadu penyampaian paket bimbingan karir, melalui
observasi, media bacaan dan elektronika, serta mengundang nara sumber yang
relevan dengan tingkat perkembangan anak.
Ada
beberapa kecenderungan yang dirasakan sampai saat ini dalam membantu individu
memilih dan melakukan penyesuain karir. Pendekatan yang paling dominan adalah
yang memutuskan diri pada individu, pekerjaan dan hubungan di antara keduanya.
Model ini disebut model Trait dan factor yang menekankan kepada penggunaan tes
dan informasi jabatan. Pandangan lain menganggap bahwa masalah pemilihan dan
penyesuaian karir adalah masalah kepribadian, baik itu disebut konsep diri
maupun kebutuhan. Prinsip ini dianut oleh pendekatan bimbingan yang berpusat
kepada klien. Kecenderungan lain memandang bahwa pemilihan karir adalah suatu
proses perkembangan yang terbuka sepanjang hidup individu dan hal ini merupakan
kebalikan dari pendekatan prilaku yang menekankan kepada intervensi dalam
proses pilihan dan tidak memperhatikan karir mana yang dipilih individu (isi).
Masalah
karir sangat erat bahkan tidak dapat dipisahkan dari masalah pribadi. Individu
yang mengalami masalah karir akan mengalami masalah pribadi juga. Oleh karena itu
bimbingan karir dan bimbingan pribadi sangat erat kaitannya.
Periode
perkembangan karir dari sejak lahir hingga usia 14 tahun adalah proses fantasi,
sedangkan super memberikan label perkembangan karir pada usia 4 s.d 14 tahun
sebagai periode tentative.
3.2.
Saran
1. Dalam
pengasuhan anak orangtua harus memperhatikan tingkat perkembangan dan keterampilan anak agar dapat
terlihat minat dan bakatnya untuk sebagai penunjang karir kedepannya.
2.
Semua perilaku orangtua yang baik atau buruk
akan ditiru oleh anak, oleh karena
itu perlunya orangtua untuk menjaga setiap perilakunya baik di dalam pekerjaan maupun di luar
pekerjaannya sehingga anak
akan meniru sikap positif dari orangtua dan dapat menjadikan pekerjaan orangtua
sebagai contoh yang baik.
3. Karir
anak harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi anak, ada kalanya orangtua
bersikap demokratis, ada kalanya juga harus bersikap otoriter, ataupun bersikap
permisif tidak melulu memaksakan kehendak orangtua, anak harus jadi apa yang
orangtua mau.
Sumber : Arsip Kuliah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon saran dan masukannya agar blog ini dapat terus berkembang.