METODE PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA PADA SEKOLAH DASAR
Oleh :
ANUGERAH SAMAWI
(0901047353)
AYU RIZKI YUNITA
(0901045060)
CHINDY YULIA RAHMI
(0901045066)
DINDA LIA KUSUMA
(0901045104)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2013
A.
Metode Pendidikan Agama Islam
Metode merupakan suatu alat dalam
pelaksanaan pendidikan, yakni yang digunakan dalam penyampaian materi tersebut.
Materi pelajaran yang mudah pun kadang-kadang sulit berkembang dan sulit
diterima oleh peserta didik, karena cara atau metode yang digunakannya kurang
tepat. Namun, sebaliknya suatu pelajaran yang sulit akan mudah diterima oleh
peserta didik, karena penyampaian dan metode yang digunakan mudah dipahami,
tepat dan menarik.
Dalam dunia pendidikan terdapat
berbagai macam metode mengajar yang dalam penggunaannya harus disesuaikan
dengan berbagai hal, seperti situasi dan kondisi kegiatan belajar mengajar
sedang berlangsung, fasilitas yang tersedia, dan sebagainya harus disesuaikan
dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai.
Adapun menurut Abudin Nata,
(1997:91), metode Pendidikan Agama Islam adalah sebagai jalan untuk menanamkan
pengetahuan agama pada diri seseorang sehingga terlihat dalam pribadi obyek
sasaran, yaitu pribadi muslim. Atau dengan kata lain metode Pendidikan Agama
Islam adalah sebagai cara untuk memahami, menggali, dan mengembangkan ajaran
Islam, sehingga berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
Namun dalam pelaksanaannya, faktor
gurulah yang sangat menentukan keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Jadi
bukan terletak pada bentuk metode mengajar maupun pada fasilitas yang tersedia.
Dengan demikian, keterampilan guru dalam penggunaan metode mengajar merupakan
jaminan tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan secara efektif dan
efisien.
Dalam proses pendidikan Islam,
metode mempunyai kedudukan sangat signifikan untuk mencapai tujuan bahkan
metode sebagai seni dalam mentransfer ilmu pengetahuan atau materi pelajaran
kepada siswa dianggap lebih signifikan dibanding dengan materi sendiri. Suatu
realita bahwa cara penyampaian yang komunikatif lebih disenangi siswa walaupun
sebenarnya materi yang disampaikan sesungguhnya tidak terlalu menarik.
Sebaliknya, materi yang cukup baik,
karena disampaikan dengan cara yang kurang menarik maka materi itu sendiri
kurang dapat dicerna siswa. Oleh karena itu, penerapan metode yang sangat tepat
akan mempengaruhi pencapaian keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Metode
yang tidak tepat akan berakibat terhadap pemakaian waktu yang tidak efisien.
Sebelum menjelaskan macam-macam
metode Pendidikan Agama Islam, terlebih dahulu penulis jelaskan tentang
pendekatan dalam Pendidikan Agama Islam. Karena metode lahir untuk
merealisasikan pendekatan yang telah ditetapkan sebelumnya. Metodologi
Pendidikan Agama Islam yang dinyatakan dalam Al-Quran menggunakan sistem multi
approach yang meliputi antara lain:
a.
Pendidikan religius, bahwa manusia
diciptakan memilili potensi dasar (fitrah) atau bakat agama.
b.
Pendekatan filosofis, bahwa manusia
adalah makhluk rasional atau berakal pikiran untuk mengembangkan diri dan
kehidupannya.
c.
Pendekatan rasio-kultural, bahwa
manusia adalah makhluk bermasyarakat dan berkebudayaan sehingga latar
belakangnya mempengaruhi proses pendidikan.
d.
Pendekatan scientific, bahwa manusia
memiliki kemampuan kognitif, dan afektif yang harus ditumbuh kembangkan.
Berdasarkan
multi approach tersebut, penggunaan metode harus dipandang secara komprehensif
terhadap siswa. Karena siswa tidak hanya dipandang dari segi perkembangan,
tetapi juga harus dilihat dari berbagai aspek yang mempengaruhinya. Beberapa
metode pengajaran yang dikenal secara umum antara lain:
a.
Metode ceramah, memberikan
pengertian dan uraian suatu permasalahan atau topik.
b.
Metode diskusi, memecahkan masalah
dengan berbagai tanggapan.
c.
Metode eksperimen, mengetahui proses
terjadinya suatu masalah.
d.
Metode demonstrasi, menggunakan
peraga untuk memperjelas suatu permasalahan.
e.
Metode pemberian tugas atau
resitasi, dengan cara memberikan tugas tertentu secara bebas dan bertanggung
jawab.
f.
Metode sosio drama, menunjukkan
tingkah laku kehidupan.
g.
Metode drill, mengukur daya serap
terhadap pelajaran.
h.
Metode kerja kelompok, mengukur
kemampuan kerjasama dalam kelompok.
i.
Metode tanya jawab, mengukur daya
ingat terhadap pelajaran.
j.
Metode proyek, memecahkan masalah
dengan langkah-langkah secara ilmiah, logis dan sistematis.
Proses belajar PAI di sekolah umum dilaksanakan
kegiatan intra dan ekstra kurikuler yang keduanya saling menunjang dan saling
melengkapi. Maka untuk menunjang penggunaan metode itu, guru harus menggunakan
berbagai pendekatan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yaitu meliputi:
·
Pendekatan pengalaman, yaitu
pemberian pengalaman keagamaan kepada siswa dalam rangka penanaman nilai
keagamaan. Dengan pendekatan ini siswa diberi kesempatan untuk mendapatkan
pengalaman keagamaan, baik secara individual maupun kelompok.
·
Pendekatan pembiasaan, yaitu dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk senantiasa mengamalkan ajaran agama,
baik secara individual maupun kelompok dalam kehidupan sehari-hari.
·
Pendekatan emosional, yaitu usaha
untuk menggugah perasaan dan emosi siswa dalam meyakini, memahami dan
menghayati ajaran agamanya. Dengan pendekatan ini diusahakan selalu
mengembangkan perasaan keagamaan siswa agar bertambah kuat keyakinannya.
Pendekatan rasional, yaitu usaha memberikan peranan kepada rasio (akal) dalam
memahami dan menerima kebenaran ajaran agama. Dengan pendekatan ini siswa
diberi kesempatan menggunakan akalnya dalam memahami hikmah dan fungsi ajaran
agama.
·
Pendekatan fungsional, yaitu usaha
menyajikan ajaran agama Islam dengan menekankan pada segi kemanfaatannya bagi
siswa dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tingkat perkembangnnya (Depag
RI, 1995: 14). Dari metode dan pendekatan di atas, apabila guru mampu dan
terampil dalam mengaplikasikannya dalam kegiatan belajar mengajar, maka sangat
mungkin pencapaian tujuan pendidikan yang dirumuskan maka akan berhasil dengan
baik.
B.
Metode Pengajaran Pendidikan Agama
Islam Pada Sekolah Dasar
Dalam mengajar guru
harus mengetahui tentang kriteria dalam menggunakan metode mengajar sehingga ia
akan lebih mudah dalam memilih metode. Pemilihan metode mengajar ini
disesuaikan dengan bahan pelajaran, situasi dan kondisi dan lainnya. Seorang
guru yang menggunakan metode mengajar secara bervariasi hendaknya dapat
mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam belajar, sehingga siswa tersebut
lebih mudah memahami pelejaran tersebut.
Metode mengajar
memegang peranan penting dalam mencapai tujuan atau keberhasilan pengajaran.
Seorang guru akan berhasil dalam tugas mengajar, bila dengan metode atau teknik
yang digunakannya ia mampu memotivasi serta memancing daya dan gairah belajar
murid-muridnya.
Menurut Omar
Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany dalam Falsafah Tarbiyah Al-Islamiyah
mengungkapkan bahwa guru yang berjaya adalah yang menjadikan metode dan teknik
pengajarannya sebagai pendorong bagi kegiatan murid-muridnya, dan menjadi
penggerak bagi motivasi-motivasi dan kekuatan pengajaran yang terpendam pada
diri murid-muridnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan yang berhubungan
dengan metode yaitu :
1.
Metode hanyalah
salah satu jalan atau cara yang digunakan oleh guru dalam mengajar dan bukan
tujuan.
2.
Tidak ada satu
metode yang paling baik.
3.
Metode yang
sesuaipun belum menjamin hasil yang baik secara otomatis.
4.
Suatu metode yang
baik bagi seorang guru belum tentu baik bagi guru lain.
Dengan demikian metode pengajaran bersifat dinamis, agar dapat memilih dan
memakai metode yang tepat, harus selalu di adakan penelitian dan evaluasi secara
terus menerus. Faktor-faktor yang mendasari pemilihan dan penggunaan metode
yaitu :
1.
Metode sesuai
dengan tujuan pengajaran.
2.
Metode sesuai
dengan jenis-jenis kegiatan yang tercakup dalam pengajaran.
3.
Metode menarik
perhatian murid.
4.
Sesuai dengan
kecakapan guru.
Di samping itu ada beberapa faktor
yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode yaitu : tujuan intruksional,
keadaan murid, situasi dan kondisi, fasilitas yang tersedia dan kebaikan atau
kelemahan suatu metode.
Metode berhubungan erat dengan tujuan
pengajaran dan situasi pembelajaran, dalam pemilihan metode harus memperhatikan
syarat-syarat sebagai berikut :
1. Metode dapat membangkitkan motifasi, minat dan gairah belajar murid.
2.
Metode menjamin
perkembangan kegiatan kepribadian murid.
3.
Metode memberikan
kesempatan bagi ekspresi yang kreatif bagi murid.
4.
Metode merangsang
keinginan murid belajar lebih lanjut.
5.
Mendidik murid
dalam teknik belajar sendiri.
6.
Menanamkan
nilai-nilai dan sikap utama.
Beberapa metode pengajaran yang dimungkinkan dapat dipergunakan dalam
pengajaran agama Islam yaitu : Metode ceramah, metode diskusi, metode resitasi
( pemberian tugas ), metode demonstrasi, metode kerja kelompok, metode
sosiodrama, metode tanya jawab dan metode proyek. Beberapa metode tersebut
memiliki kelemahan dan kelebihan. Metode yang sering digunakan dalam
penyampaian materi pendidikan agama Islam antara lain :
1.
Metode Ceramah
Metode ceramah ialah cara mengajar
dengan penuturan secara lisan tentang suatu bahan pelajaran yang telah
ditetapkan dan dapat menggunakan alat-alat pembantu seperti gambar, potret,
barang tiruan, film dan sebagainya. Jelaslah bahwa pada metode ini aktifitas
ditekankan pada guru, maka guru harus mampu memilih kata-kata sedemikian rupa
sehingga dengan suara yang cukup terang dapat dimengerti dan menarik perhatian
siswa. Adapun siswa dalam metode ini adalah pasif, mendengarkan dengan teliti
dan mencatat agar dapat mengambil kesimpulan tanpa memikirkan bahwa ada masalah
dalam pelajaran tersebut.
a.
Keunggulan metode
ceramah
Ø
Suasana kelas
berjalan dengan tenang karena peserta didik melakukan aktifitas yang sama ,
sehingga pendidik dapat mengawasinya sekaligus
Ø
Tidak membutuhkan
tenaga banyak dan waktu yang lama, dengan waktu yang singkat peserta didik
dapat menerima pelajaran sekaligus
Ø
Pelajaran dapat
dilaksanakan dengat cepat, karena dengan waktu yang singkat dapat diuraikan
bahan yang banyak
Ø
Organisasi kelas
sangat sederhana karena tidak membutuhkan alat-alat yang begitu banyak
b.
Kelemahan metode
ceramah
v
Guru tidak dapat
mendapatkan kepastian daya serap siswa terhadap materi pelajaran.
v
Dalam diri murid
kemungkinan dapat berbentuk konsep-konsep lain dari kata-kata yang dimaksudkan.
v
Murid cenderung
pasif, sehingga sulit mengembangkan kecakapan guna mengeluarkan pendapatnya
sendiri
v
Murid sukar
mengkonsentrasikan perhatian
Metode ceramah ini banyak digunakan
oleh para Rasul dalam menyampaikan dakwahnya. Hal ini dapat kita lihat misalnya
sebelum Nabi Musa as. Menjalankan misi dakwahnya, beliau berdo’a sebagaimana
dalam surat Thaha ayat 25-28.
Yang Artinya : “Berkata Musa:
"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku. Dan mudahkanlah untukku
urusanku. Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku. Supaya mereka mengerti
perkataanku “ ( Q.S.Thaha : 25-28 ).
2.
Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab ialah menyampaikan
bahan pelajaran dengan jalan guru bertanya dan siswa menjawab pertanyaan guru.
Pada umumnya metode ini sebagai selingan dalam proses belajar mengajar, dalam
metode ini paling tidak ada dua hikmah, yaitu :
a.
Memberikan
kesempatan bertanya yang mengandung latihan keberanian bertanya.
b.
Sebagai salah satu
teknik untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar. Dengan demikian
terbuka pintu jalur dua arah yaitu dari guru kepada siswa dan sebaliknya.
Metode tanya jawab adalah salah satu teknik untuk mengajar yang dapat
membantu kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam metode ceramah. Guru dapat
memperoleh gambaran sejauh mana siswa dapat mengerti dan dapat mengemukakan apa
yang telah diceramahkan.
Melalui ceramah biasanya siswa kurang
mencurahkan perhatiannya, tetapi mereka akan berhati-hati terhadap pelajaran
yang diajarkan melalui metode tanya jawab sebab sewaktu-waktu mereka akan
mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru kepadanya.
Metode tanya jawab dapat dipakai oleh
guru untuk menetapkan secara umum apakah siswa yang mendapatkan giliran untuk
menjawab pertanyaan sudah dapat memahami materi pelajaran yang telah
dipelajari. Metode tanya jawab mempunyai
peranan sangat penting dalam proses belajar mengajar, pertanyaan yang tersusun
teratur dan terarah dengan teknik pengajaran yang tepat akan dapat;
a.
Meningkatkan
partisipasi murid dalam kegiatan belajar mengajar
b.
Membangkitkan minat
dan rasa ingin tahu bagi murid terhadap masalah yang diberikan.
c.
Mengembangkan pola
berfikir dan belajar lebih aktif bagi murid.
d.
Menentukan
perhatian bagi murid terhadap masalah yang sudah dibahas.
Sering kali metode mengajar yang
digunakan tidak hanya melalui guru yang senantiasa berbicara, tetapi juga
mencakup jawaban pertanyaan-pertanyaan yang menyumbang ide-ide dari pihak
murid.
Dengan melaksanakan metode tanya
jawab, pertanyaan dapat diajukan oleh guru atau siswa, dengan kata lain guru
bertanya siswa menjawab dan siswa bertanya guru menjawab. Metode tanya jawab
mempunyai kelebihan dan kelemahan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Drs.
Mansyur dalam buku Metodologi Pendidikan Agama, kelebihan metode tanya jawab
yaitu :
a.
Guru dengan segera
dapat mengetahui materi pelajaran yang belum dikuasai oleh murid.
b.
Baik sekali untuk
melatih murid agar berani mengembangkan pendapatnya dengan lisan secara
teratur.
c.
Murid dapat
menanyakan langsung kepada guru tentang bahan pelajaran yang sulit dikuasai.
d.
Suasana kelas akan
hidup, karena aktif berpikir dan menyampaikan pikirannya dengan berbicara dan
murid bertanya atau memberikan penjelasan.
Adapun kelemahan
metode tanya jawab antara lain sebagai berikut :
Ø
Waktu yang
dipergunakan kadang-kadang tidak sesuai dengan hasil yang diperoleh, karena
jika terjadi perbedaan pendapat akan lama menyelesaikannya.
Ø
Bisa menimbulkan
penyimpangan pokok bahasan bila terjadi jawaban yang menarik perhatian tetapi
bukan merupakan sasaran yang menjadi tujuan.
Ø
Pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan dari beberapa aspek tidak menggambarkan keseluruhan.
3.
Metode Diskusi
Yaitu metode pengajaran melalui
kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah untuk mengambil kesimpulan. Dengan
metode ini diharapkan keaktifan, kearifan serta kemampuan peserta didik dalam
bertanya, komentar, saran serta jawaban yang dibawah koordinasi pengawasan
pendidik melalui proses belajar mengajar guna mencapai tujuannya.
a. Keunggulan
metode diskusi, yaitu :
Ø
Suasana kelas akan
hidup, sebab peserta didik mengarahkan pikirannya kepada masalah yang sedang
didiskusikan
Ø
Dapat menaikkan
prestasi kepribadian individu seperti toleransi, demokratis, kritis, berfikir
sistematis, sabar dan sebagainya
Ø
Kesimpulan-kesimpulan
diskusi mudah dipahami peserta didik, karena mereka mengikuti proses berfikir
sebelum pada kesimpulan
Ø
Melatih peserta
didik untuk berfikir matang sebelum mengemukakan pikiran atau pendapatnya
kepada umum.
b. Kelemahan metode diskusi, yaitu :
v
Sering terdapat
sebagian peserta didik tidak aktif
v
Sulit menduga hasil
yang akan dicapai karena waktunya terlampau banyak
v
Sering sebagai adu
kemampuan dan pelampiasan emosi personal atau kelompok, bila pendidik kurang
menguasai masalahnya.
Dalam ajaran Islam banyak menunjukkan
pentingnya metode diskusi dipergunakan dalam pendidikan agama sebagaimana Allah
berfirman dalam surat Ali Imran ayat 159 yang Artinya : “ ... dan
bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu ....“ ( Q.S.Ali Imran : 159 ).
4.
Metode Pemberian
Tugas ( Resitasi )
Yaitu cara mengajar yang dicirikan
oleh adanya kegiatan perencanaan antara siswa dengan guru mengenai suatu
persoalan atau problema yang harus diselesaikan dan dikuasai oleh peserta didik
dengan jangka waktu tertentu yang disepakati bersama antara peserta didik
dengan pendidik.
a. Keunggulan
metode penugasan yaitu :
Ø
Siswa berkesempatan
memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan
berdiri sendiri.
Ø
Baik sekali untuk
mengisi waktu yang luang dengan masalah yang konstruktif .
Ø
Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar dan bekerja dalam suasana yang merdeka
dan demokratis.
Ø
Membiasakan siswa
untuk belajar meskipun tanpa pengawasan.
b. Kelemahan metode
penugasan, yaitu :
v
Sering tugas yang
diberikan oleh guru kepada siswa dikerjakan oleh orang lain sehingga siswa
tidak tahu menahu tentang tugas tersebut.
v
Apabila tugas tugas
terlalu sering diberikan , ketenangan mental mereka akan terganggu.
v
Sukar memberikan
tugas yang memenuhi dan sesuai dengan perbedaan masing-masing individu
v
Sering sekali siswa
menyalin atau meniru pekerjaan teman-temannya tanpa belajar.
5.
Metode Demontrasi
Yaitu suatu cara mengajar yang pada
umumnya penjelasan verbal digantikan dengan suatu kerja fisik atau
pengoperasian peralatan barang atau benda. Metode ini digunakan bila ingin
memperlihatkan bagaimana sesuatu harus terjadi dengan cara yang paling baik.
a.
Kelebihan metode
demontrasi :
Ø
Membantu siswa
untuk memahami dengan jelas suatu proses dengan penuh perhatian
Ø
Memudahkan berbagai
jenis penjelasan
Ø
Menghindari
verbalisme
Ø
Memberikan
keterampilan tertentu
b.
Kelemahan metode
demontrasi :
v
Membutuhkan waktu
yang cukup banyak, sehingga mata pelajaran yang lain kemungkinan bisa terganggu
v
Tidak efektif bila
terbatasnya sarana
v
Terlalu sering
mengadakan bisa menghalangi proses berfikir dengan gaya abstraksinya
v
Sukar dilaksanakan
bila peserta didik tidak hadir sebagian.
Metode ini sering digunakan pada mata
pelajaran pendidikan agama Islam dalam menerangkan atau menjelaskan tentang
cara mengerjakan suatu ibadah seperti shalat, berwudhu, haji dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : Makalah IDI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon saran dan masukannya agar blog ini dapat terus berkembang.